BAB III A. MENGEVALUASI TEKS ANEKDOT DARI ASPEK MAKNA TERSIRAT
a. Pengertian Teks Anekdot
Teks anekdot bukan
merupakan karya ilmiah yag serius, melainkan lebih sabagai popular yang spontan
dan dinamis. Oleh karena itu, penulisannya tidak terlalu menuntut pemakaian
bahasa yang formal, baku, atau resmi. Penulisan anekdot lebih menekankan
penyampaian amanat atau gagasan daripada aspek media atau bentuk. Teks anekdot
yang baik justru disampaikan dengan gaya bahasa yang ringan, komunikatif, dan
akrab. Meskipun demikian, penulisannya tetap harus memeperhatikan kaidah ejaan
atau EYD. Teks anekdot dapat disampaikan dalam bentuk naratif, dialog, atau
kombinasi antara naratif dan dialog.
Berdasarkan permasalahannya, anekdot
diklasifikasikan menjadi beberapa jenis. Ada anekdot politik, anekdot hukum,
anekdot pendidikan, anekdot kesehatan, dan lain-lain.
Menrut KKBI, anekdot adalah cerita
singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan, biasanya mengenai orang
penting atau terkenal dan berdasarkan kejadian yang sebenarnya. Sebagai suatu
cerita, anekdot memiliki 2 kekhasan yang menjadi ciri utamanya, yaitu bersifat
lucu dan satiris atau mengandung sindiran. Anekdot memiliki fungsi rekreatif
untuk menghibur dan didaktis untuk memberikan pencerahan hidup kepada
masyarakat.
Menurut KBBI, anekdot adalah cerita
singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan, biasanya mengenai orang
penting atau terkenal dan berdasarkan kejadian yang sebenarnya. Kelucuan dalam
anekdot biasanya disampaikan dengan bahasa yang singkat tetapi mengena.
b. Ciri-ciri
Teks Anekdot
Setelah kita mengetahui pengertian dari teks anekdot, teks anekdot juga memiliki ciri-ciri yang dapat berguna sebagai pembeda dari teks-teks lainya. Ciri-ciri tersebut dapat kalian lihat sebagai berikut:
Setelah kita mengetahui pengertian dari teks anekdot, teks anekdot juga memiliki ciri-ciri yang dapat berguna sebagai pembeda dari teks-teks lainya. Ciri-ciri tersebut dapat kalian lihat sebagai berikut:
1. Teks
anekdot bersifat humor atau lelucon, artinya teks anekdot berisikan kisah-kisah
lucu atau bualan.
2. Bersifat
menggelitik, artinya teks anekdot akan membuat pembacanya merasa terhibur
dengan kelucuan yang ada dalam teks.
3. Bersifat
menyindir
4. Bisa
jadi mengenai orang penting
5. Memiliki
tujuan tertentu
6. Kisah
cerita yang disajikan hampir menyerupai dongeng
7. Menceritakan
tentang karakter hewan dan manusia sering terhubung secara umum dan realistis.
c. Struktur
Teks Anekdot
·
Orientasi adalah bagian ini berisikan
awal mula, latar belakang terjadinya suatu peristiwa atau kejadian yang terjadi
dalam teks.
·
Orientasi adalah bagian yang menunjukkan
keladian cerita / latar belakang kejadian cerita.
·
Krisis adalah bagian ini berisikan
tentang pemunculan permasalahan yang terjadi dalam teks anekdot dna kejadian
yang menunjukkan bagian yang lucu.
·
Reaksi adalah bagian ini berisikan
langkah penyelesaian atau tanggapan dari masalah yang timbul dalam bagian
krisis.
·
Koda adalah bagian ini akan muncul
perubahan yang terjadi pada tokoh dalam teks. Bagian ini juga erupakan bagian
akhir dari cerita anekdot.
d. Tujuan
Teks Anekdot
Berikut di bawah ini merupakan beberapa tujuan dari
penulisan teks anekdot.
1. Untuk
membangkitkan tawa bagi pembacanya.
2. Sebagai
saran penghibur.
3. Sebagai
saran pengkritik.
e.
Kaidah Kebahasaan Teks
Anekdot
Teks anekdot juga memiliki kaidah kebahasaan tersendiri berbeda dari teks lainnya. Kaidah kebahasaan itu bisa kalian lihat di bawah ini.
Teks anekdot juga memiliki kaidah kebahasaan tersendiri berbeda dari teks lainnya. Kaidah kebahasaan itu bisa kalian lihat di bawah ini.
·
Menggunakan kata keterangan waktu lampau
·
Menggunakan kata penghubung
·
Terdapat penggunaan kata kerja
·
Urutan peristiwa berdasarkan waktu
·
Menggunakan jenis pertanyaan retorik, yaitu kalimat
pertanyaan yang tidak mengharuskan untuk dijawab.
f.
Langkah-langkah
menulis teks anekdot sebagai berikut.
1. Menentukan topik
1. Menentukan topik
Topik adalah ide cerita
atau gagasan cerita atau dasar cerita atau apa yang akan diceritakan.
1.
Mencari bahan
referensi
Bahan yang diperoleh
bisa berupa buku/majalah/koran/internet, observasi, dan imajinasi.
2.
Menentukan pesan
yang akan disampaikan atau sindiran yang akan disampaikan. Pesan yang akan
disampaikan bisa tersirat (implisit) maupun tersurat (eksplisit).
3.
Menentukan unsur
lucu/konyol/jengkel
4.
Menentukan alur cerita berdasarkan struktur
teks anekdot
5.
Mengembangkan teks
anekdot
6.
Menyunting teks
Menyunting yaitu
mengoreksi teks yang sudah dibuat.Koreksi teks berdasarkan kesesuaian isi
dengan topik, kaidah, dan bahasa.
7.
Merevisi teks
sesuai dengan hasil suntingan.
Pada tahap ini, penulis
menulis ulang teks yang sudah disunting/dikoreksi.
8.
Pengendapan ide
Teks yang sudah dibuat diendapkan dulu atau ditinggalkan dulu, setelah beberapa jam, teks yang sudah ditulis bacalah! Apakah masih ada yang salah?Atau sudah sesuai dengan harapan?Kalau masih ada yang salah perlu dibenahi lagi.
Teks yang sudah dibuat diendapkan dulu atau ditinggalkan dulu, setelah beberapa jam, teks yang sudah ditulis bacalah! Apakah masih ada yang salah?Atau sudah sesuai dengan harapan?Kalau masih ada yang salah perlu dibenahi lagi.
10.Memberi judul
Judul yang dipilih haruslah yang menarik pembaca.
0 Response to "BAB III A. MENGEVALUASI TEKS ANEKDOT DARI ASPEK MAKNA TERSIRAT"
Post a Comment