GERAKAN LITERASI SEKOLAH TENTANG KUNCI SUKSES PENETASAN TELUR PUYUH

LAPORAN KEGIATAN PRABACA
Identitas buku : Kunci Sukses Penetasan Telur Puyuh
Pengarang :
Soewito
Brotoadji
Layout : Kurningsih
Design cover : N.Ajala
Percetakan :
Mandiri Cetakan 1 oktober 2011
Penerbit :
Araska Pinang Merah Residence kav.14
PERTANYAAN PRABACA
a.
Berapa generasi keturunan puyuh?
b.
Berapa banyak produksi telur puyuh per
tahun?
c.
kendala apakah yang sulit bagi pemula?
d.
Persyaratan apa yang harus dimiliki
induk jantan?
e.
Persyaratan apa yang harus dimiliki
induk betina?
f.
Sebutkan persyaratan yang harus dimiliki
telur agar dapat ditetaskan dengan
baik!
g.
Tujuan dari pembalikannya telur sebanyak
2 kali adalah untuk?
h.
Bagaimana perlakuan penetasan telur
puyuh hari ke 1,2, dan 3?
i.
Bagaimana perlakuan penetasan telur
puyuh hari ke 4-12?
j.
Berapa suhu mesin pada penetasan telur
puyuh hari ke 17?
LAPORAN HARIAN KEGIATAN MEMBACA
BAB I
PENETASAN
TELUR PUYUH
Dalam usaha peternakan, khususnya peternakan unggas,
perlu dikenal dulu bagaimanakah keunggulan atau kemampuan ternak yang akan
dipelihara.Setelah itu barulah faktor-faktor yang mendukung agar kemampuan
dasar ternak tersebut dapat ditampilkan sesuai dengan kemampuannya.
Diyakini
bahwa kemampuan berdasarkan keturunan hanya menyumbangkan 30% dan 70% lainnya
disumbangkan oleh lingkunganyang diterimanya.Artinya,seekor puyuh yang memiliki
sifat dasar unggul dapat bertelur 300 butir per tahun tidak akan bertelur 300
butir per tahun apabila lingkungan yang menyertainya seperti pakan dan
minumnya,kandangnya,kesehatannya,kebersihannya,manajemen pemeliharaannya tidak
sesuai dengan kebutuhannya.
Puyuh memiliki keunggulan seperti,misalnya puyuh
mampu mampu menggasilkan keturunan 3-4 generasi per tahun,puyuh mulai bertelur
umur 45 hari,telur dapat diteteskan saat induknya berumur 50 hari,lama
penetasan hanya 17 hari.Produksi telur puyuh mencapai 130-300 butir per tahun
dengan berat sekitar 10-11 gram setiap butirnya dan menghabiskan pakan 20-22
gram per hari per ekor.
Puyuh juga memiliki rasa khas dan dapat diterima
oleh masyarakat.harga produk ter jangkau masyarakat luas.Dari berbagai kelebihan
tentu saja puyuh memiliki kekurangan yang mesti diantisipasi yaitu mudah stres,
memerlukan pakan dengan kandungan nutrisi tinggi serta kotoran yang relatif
lebih berbau.
Puyuh menjanjikan untuk diternakkan sebagai usaha
pokok maupun usaha sampingan sebagai penghasil telur, daging, maupun kuthuk
umur sehari (Day Old Quail/DOD).Beternak puyuh tidak memerlukan lahan yang luas
dan modal yang besar.Beternak puyuh dapat dijadikan alternatif untuk
memanfaatkan lahan kosong disekitar rumah.Nilai gizi telur maupun daging puyuh
tidak kalah dengan gizi telur dan daging ayam.Selain itu rasa telur puyuh
disukai masyarakat luas dan pasar masih terbuka lebar.
BAB II
PELUANG
USAHA PEMBIBITAN PUYUH
Kendala bagi peternak pemula saat ini adalah sulitnya
mencari pasokan DOQ/kuthuk puyuh yang harganya tinggi. Sebabnya adalah sampai
kini belum ada perusahaan besar yang memproduksi DOQ secara besar besaran
sebagaimana pada ayam ras. Breeder atau penetas yang ada sekarang masih
berskala kecil, maka saat pesanan DOQ melonjak akan terjadi kekurangan stok
sehingga harga DOQ naik. Itu pun, untuk memperoleh DOQ harus indent/pesan dulu,
bahkan bisa sampai satu atau dua bulan.
Kendala
ini sebenarnya bisa menjadi peluang bagi peternak puyuh yang sudah
berpengalaman memelihara puyuh petelur konsumsi. Saat ini berkesempatan
memperluas usahanya dengan memproduksi telur puyuh tetas.
Meski syarat-syarat kebersihan dan penjagaan
puyuhnya menjadi lebih ketat, namun dengan ketekunan tidak ada hal yang tidak
mungkin. Apalagi jika dapat menetaskan sendiri telur-telur tersebut. Lebih dari
itu, setidaknya untuk menjadi penetas, sebaiknya belajar dari penetas lain
karena ada banyak hal yang harus diketahui.
BAB III
MENGENAL INDUKAN
PUYUH
Salah satu faktor yang dapat menentukan berhasil
atau tidaknya kegiatan beternak puyuh adalah keberadaan bibit unggul. Hal
tersebut nantinya akan berhubungan dengan hasil dan kualitas dari penetasan dan
pembibitan burung puyuh.
Supaya bibit yang dihasilkan nanti
termasuk ke dalam kelas unggul, seorang peternak puyuh sebaiknya melakukan
proses kawin silang dan menghindari kawin sedarah. Selain itu, pemilihan
indukan yang akan dikawinkan juga dapat mempengaruhi hasil bibit yang
dihasilkan.
Berikut ini adalah beberapa persyaratan
yang harus dimiliki oleh induk puyuh.
Induk Jantan
·
Berumur 2,5 bulan.
·
Berbadan tegap dan
dalam kondisi sehat.
·
Bentuk dada lebar.
·
Berbentuk kaki terbuka.
Induk Betina
·
Berumur 4 bulan.
·
Mempunyai berat badan
sebesar 1,5-1,6 ons.
·
Bulu utuh (tidak
rontok).
Proses
perkawinan akan berlangsung selama 2 minggu. Untuk meningkatkan prosentase
telur yang dibuahi, berbandingan jumlah induk jantan dan induk betina yang
dikawinkan adalah 1:3.
Adapun
beberapa persyaratan yang harus dimiliki oleh telur agar dapat ditetaskan
dengan baik adalah sebagai berikut:
·
Dalam kondisi bersih.
·
Bentuknya oval.
·
Mempunyai berat sebesar
10-11 gram.
·
Kulitnya halus.
·
Tebal kulitnya rata.
·
Berwarna putih dan
mempunyai bintil hitam
Selain
beberapa persyaratan tersebut, salah satu faktor yang dapat membuat telur
dibuahi adalah dengan cara menyimpan telur didalam ruangan bersuhu 23-270 C.
BAB IV
MENETASKAN
DENGAN MESIN PENETAS
Telur
puyuh dapat di tetaskan dengan menggunakan mesin bantu penetasan. Mesin
penetasan telur yang bagus adalah mesin penetas telur yang mampu yang menjaga
kesetabilan suhu di kisaran 38-390 C, mesin penetas telur yang mampu
mendistribusikan panas secara merata dan mempunyai sistem pengatur suhu yang
bekerja secara otomatis.
Telur yang akan ditetaskan diletakkan
ke dalam tempat penampungan telur dengan bagian telur yang tumpul mengarah
keatas. Proses pembalikkan telur dilakukan sebanyak 2 kali dalam sehari dan
pada jam yang sama agar seluruh bagian telur dapat terkena panas.
Tujuan dari dilakukannya hal ini
adalah supaya embrio telur tidak melekat disalah satu sisi telur yang bisa
menyebabkan telur tidak jadi menetas (mati). Telur ini akan menetas dalam kurun
waktu 16-17 hari.
BAB V
PERLAKUAN PENETASAN TELUR PUYUH
Hari ke 1, 2,
dan 3
·
Suhu mesin tetap dijaga
stabil pada kisaran 98-100 F.
·
Posisi telur datar
jangan diputar atau dibalik.
·
Sebaiknya telur yang
ditetaskan tidak lebih dari 5 hari keluar dari induknya.
·
Suhu mesin 105 F selama
30 menit dapat mematikan embrio.
·
Suhu mesin 90 F dalam
waktu 3-4 jam akan memperlambat perkembangan embrio.
Hari ke 4 sampai
hari ke 12
·
Suhu mesin tetap dijaga
stabil pada kisaran 98-100 F.
·
Posisi telur diputar
(jika menggunakan sistem rak putar atau dibalik manual untuk rak biasa) minim
sehari dua kali pagi dan sore.
·
Sebaiknya telur yang
ditetaskan tidak lebih dari 5 hari keluar dari indukan.
·
Suhu mesin 105 F selama
30 menit dapat mematikan embrio.
·
Suhu mesin 90 F dalam
waktu 3 sampai 4 jam akan memperlambat perkembangan embrio.
Hari ke 13
sampai hari ke 15
·
Suhu mesin tetap dijag
stabil pada kisaran 98-100 F
·
Posisi telur datar
jangan diputar atau dibalik sampai telur menetas.
·
Sebaiknya telur yang
ditetaskan tidak lebih dari 5 hari keluar dari indukan.
·
Suhu mesin 105 F selama
30 menit dapat mematikan embrio.
·
Suhu mesin 90 F dalam
waktu 3 sampai 4 jam akan memperlambat perkembangan embrio.
Hari ke 16
sampai hari ke 17
Suhu mesin tetap dijaga stabil pada kisaran 98-100
F.
·
Posisi telur datar
jangan diputar sampai proses penetasan selesai.
Suhu mesin 105 F selama 30 menit dapat menggagalkan
proses penetasan
Kebumen, 13 November 2020
Mengetahui,
Orang tua/Wali Guru Bahasa Indonesia
Ttd & nama Beni Purna I, S. Pd.
0 Response to "GERAKAN LITERASI SEKOLAH TENTANG KUNCI SUKSES PENETASAN TELUR PUYUH"
Post a Comment